Memperingati 10 Tahun Normalisasi Hubungan Diplomatik RI - Portugal
Selasa, 24 Nopember 2009
Peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal
khususnya di bidang sosial budaya pada saat ini telah memasuki tahapan
yang cukup menggembirakan, hal ini tampak dari semakin meningkatnya
animo masyarakat Portugis yang ingin mengenal lebih jauh tentang
Indonesia dalam berbagai kesempatan acara-acara seni budaya Indonesia.
Hal ini tidak mengherankan bila mengingat 24 tahun kebekuan hubungan
politik kedua negara (1974-1999) akibat hingar bingar masalah Timor
Timur.
Dampak positif promosi sosial budaya yang selama ini dilaksanakan
di Portugal, disamping mampu mencairkan kebekuan politik pasca masalah
Timor Timur, juga secara tidak langsung telah memberikan pengaruh yang
sangat positif bagi perubahan cara pandang masyarakat Portugis terhadap
Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, salah satu indikatornya
terlihat dari lonjakan jumlah kunjungan wisatawan asal Portugal ke
Indonesia dari tahun ke tahun. Di tahun 2007 tercatat kurang lebih
12.000 wisatawan Portugal yang telah berkunjung ke Indonesia dan di
tahun 2008 bersama dengan wisatawan asal Spanyol tercatat berjumlah
45.830 wisatawan.
Seluruh gambaran tersebut sangat positif, mengingat normalisasi
hubungan diplomatik Indonesia - Portugal yang relatif baru berusia 10
tahun (1999-2009). Saat ini isu-isu politk dan khususnya masalah Timor
Timur (Timor Leste) tidak lagi menjadi topik yang menarik bagi
masyarakat Portugis. Momentum baik ini merupakan kesempatan bagi
Indonesia dan Portugal untuk mengisi dan mengejar berbagai
ketertinggalan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang.
Melihat efektifitas promosi seni dan budaya nasional Indonesia di
negara Lusomundo ini serta mengamati potensi yang masih terbuka untuk
dapat diraih di tahun-tahun mendatang melalui diplomasi seni budaya,
saat ini di Lisabon masyarakat Portugis tengah menikmati acara Festa
Cultural da Indonesia (Pesta Seni Budaya Indonesia) yang telah
berlangsung sejak tanggal 6-17 November 2009 mendatang di pusat kota
Lisabon.
Dalam melaksanakan pesta budaya ini, Kedutaan Besar RI Lisabon
mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga budaya dan pendidikan
Portugal, antara lain Foundation Orient (salah satu lembaga Budaya
Oriental terbesar di Portugal) Asosiasi Persahabatan Indonesia Portugal
(ALIAC), Universitas Katolik Portugal dan Konsul Kehormatan Indonesia
untuk Portugal serta friends of Indonesia dan komunitas pencita budaya
Indonesia.
Tidak kurang dari 46 personil Institut Seni Indonesia Yogyakarta
tengah mendukung berbagai pelaksanaan kegiatan seni budaya Indonesia di
Portugal. Acara budaya ini merupakan acara terbesar pertama kali
diadakan di Portugal yang mendapat sambutan sangat antusias masyarakat
Portugis sejaka awal pembukaannya.
Kegiatan seni budaya Indonesia yang tengah digelar antara lain
pameran handicraft, batik, foto dan lukisan, serta pameran wayang golek,
wayang kulit dan topeng. Disamping itu, juga digelar konser karawitan
dan pertunjukan seni tari Jawa, konser karawitan dan pertunjukan wayang
kulit, konser musik keroncong dan angklung, serta batik fashion show.
Secara keseluruhan tercatat tidak kurang 16 kegiatan seni budaya
Indonesia disajikan untuk mengenalkan keragaman dan kekayaan budaya
bangsa Indonesia yang konon juga mendapat pengaruh para penjelajah
Portugis yang singgah di Nusantara 500 tahun yang silam.
Membahas dalam Forum Akademisi
Dalam rangka memperingati sepuluh tahun normalisasi hubungan
diplomatik Indonesia – Portugal (1999-2009), dilaksanakan kegiatan
akademis berupa seminar budaya tentang perkembangan hubungan bilateral
Indonesia dan Portugal, dengan tema sentral: Indonesia and Portugal:
Past, Present and Future. In commemoration of the 10 years of the
reestablishment of diplomatic relations. Acara seminar dilaksanakan
dengan bekerjasama dengan Universitas Katolik dan beberapa Universitas
di Portugal khususnya yang memiliki bidang studi Oriental pada tanggal
16-17 November 2009.
Lebih jauh seminar ini dimaksudkan untuk mendiskusikan berbagai
perkembangan positif yang telah berhasil dicapai setelah sepuluh tahun
normalisasi hubungan kedua negara dari berbagai sudut pandang dan
upaya-upaya yang perlu dilakukan guna mempercepat meningkatkan hubungan
bilateral kedua negara saat ini dan di masa–masa mendatang. Para
pembicara seminar adalah dari kalangan para akademisi dari
universitas-universitas dan lembaga penelitian Portugal, termasuk
pembicara tamu luar negeri antara lain Dr. Sam Noumoff seorang ahli
politik Asia dari McGill University, Montreal.
Upaya pelaksanaan pesta budaya Indonesia ini antara lain tentunya
dimaksudkan untuk lebih jauh mengenalkan kekayaan, keragaman dan
keunikan seni sosial budaya Indonesia yang perlu diketahui masyarakat
Portugis yang sempat terputus selama 25 tahun (1974-1999) serta
sekaligus sebagai sarana observasi untuk melihat sejauh mana
perkembangan presepsi masyarakat Portugal terhadap Indonesia setelah 10
tahun normalnya kembali hubungan bilateral kedua negara (1999-2009) dari
berbagai kalangan yang berpartisiapasi dalam acara pesta budaya
Indonesia 2009. (Sumber: KBRI Lisabon)
0 komentar:
Posting Komentar