Berkunjung
ke Makassar, tak lengkap rasanya jika belum menjejakkan kaki ke Pantai
Losari. Di setiap brosur wisata, poster ataupun pamflet tentang wisata
Makassar, foto pantai losari selalu menjadi menu utama didalamnya.
Pantai
Losari sebenarnya bukanlah sebuah pantai berpasir seperti pantai kuta,
pantai parangtritis ataupun pantai kenjeran Surabaya, tetapi hanyalah
sebuah bangunan beton untuk menahan air laut yang terhampar di pesisir
barat kota Makassar.
Hal
yang menarik dari pantai Losari adalah adanya sebuah anjungan dengan
tulisan PANTAI LOSARI. Bukan tulisannya yang menarik, tapi ide membuat
tulisan itu yang membuatku sangat tertarik. Menurutku itu sebuah ide
yang brilian. Tulisan itu serasa menjadi magnet bagi para pelancong
untuk datang ke Makassar untuk kemudian berfoto dengan latar belakang
tulisan tersebut. Dengan berfoto didepan tulisan itu berarti dianggap
bukti sah bahwa seseorang telah berkunjung ke Makassar dan telah
menjejakkan kaki di Pantai Losari. Coba kalau tulisan itu gak ada, apa
bukti bahwa seseorang telah ke Pantai Losari. Sangat brilian bukan.
Hanya dengan membuat tulisan yang mungkin tidak terlalu mahal, bisa
menghasilkan pendapatan daerah yang cukup besar.
Selama
di Makassar, Aku dan dewi setiap hari ke anjungan Pantai Losari yang
dari hotel tempat kami menginap hanya berjarak 50 meter. Setiap hari
pantai ini ramai dengan pengunjung. Terutama kala sore menjelang.
Entahlah mengapa, tapi aku merasakan suasana romantisme yang sangat kuat
kala berada di pantai ini menjelang senja.
Melihat
orang-orang ramai berkumpul sambil ngobrol, bercanda, dan tertawa
sungguh membuat hati ini terasa nyaman dan tenteram. Istriku bahkan iri,
Surabaya ataupun Gresik tidak punya tempat seperti ini. Jaman sekarang,
jika ingin berkumpul bersama keluarga ataupun teman dan pacar,
orang-orang lebih memilih Mall. Makassar telah memberiku suasana yang
lain. Karena itulah setiap sore menjelang, selama di Makassar, aku dan
istriku tidak pernah absen menjejakkan kaki di sini.
Sambil
menikmati sunset, kami membeli pisang epe. Ini adalah pisang bakar khas
Makassar. Di sepanjang pantai Losari banyak berjajar penjual pisang
epe. Konon dulu hanya ada satu rasa pisang epe di Makassar. Tapi kali
ini banyak sekali varian rasanya, mulai dari keju, durian, cokelat atau
kombinasi kedua bahkan ketiga-tiganya.
Bagi
yang ingin bermain air, di area pantai losari banyak sekali macam
permainan air, mulai dari banana boat, sepeda air ataupun sekedar naik
perahu keliling pesisir barat Makassar. Tapi buat kami, duduk, merasakan
semilir angin mamiri makassar dan memandangi sunset dengan sepiring
pisang epe sudah lebih dari cukup.
0 komentar:
Posting Komentar